PEDOMAN ETIKA UNTUK PRAKTIK STATISTIKA

Seiring berkembang pesatnya teknologi dan ilmu pengtahuan pada era globalisasi ini, berdampak positif pada perkembangan penerapan ilmu statistika dalam berbagai bidang. Namun dengan jumlah ahli statistika yang terbatas serta penerapan statistika pada berbagai bidang tidak jarang menimbulkan resiko yang tinggi seperti salah satunya dalam lingkup pemerintahan yang berupa studi pengambilan kebijakan. Pada bidang ini, jika seorang praktisi statistika tidak profesional, tidak berkompeten dan tidak beretika maka akan menimbulkan masalah dalam studi pengambilan kebijakan yang akan berpengaruh terhadap masyarakat. Salah satu masalah yang akan terjadi berupa kegagalan program pembangunan serta menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap ilmu statistika.
Oleh karena itu, untuk menghindari timbulnya masalah-masalah tersebut perlu adanya pembentukan komisi etika untuk menyusun pedoman etika untuk praktisi statistika. Pedoman etika ini nantinya akan membantu untuk praktisi statistika dalam membuat dan menyampaikan keputusan secara etis. Pedoman etika tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Profesionalisme :
Profesionalisme yang harus dimiliki oleh setiap praktisi statistika diantaranya berusaha menggunakan analisis statistika yang relevan, hindari kepentingan suatu kelompok yang akan mempengaruhi hasil analisis statistika, gunakan metode statistika yang tepat untuk mendapatkan hasil yang sah dan jangan bergabung dengan suatu projek jika tidak yakin anda sesuai dengan projek tersebut, menghargai dan mengakui kontribusi dari bidang keilmuan lain, buktikan yang hanya perlu pembuktian serta menghindari konflik kepentingan, keuangan, dan lainnya.
 Tanggungjawab terhadap Penyandang Dana, Klien, dan Pekerja :
Mendukung klien atau pekerja yang mengajukan pendekatan statistika, susun aturan yang jelas untuk masing-masing orang yang terlibat, serap informasi dari pekerja, klien, atau penyandang dana, penuhi semua perjanjian, terima dengan penuh tanggungjawab sesuai dengan profesionalisme, dan lainnya.
 Tanggungjawab terhadap publikasi dan pembuktian :
Bertanggungjawab terhadap semua pekerjaan yang berhubungan dengan nama anda, laporkan statistika dan asumsi yang mendasari studi anda, sebutkan dengan jelas sumber pemikiran intelektual yang ikut memberikan kontribusi dari tulisan anda, laporkan semua data dan contoh actual yang digunakan dalam studi anda dan lainnya.
 Tanggungjawab terhadap subjek penelitian :
Mengetahui peraturan-peraturan yang melekat untuk menjaga subjek, hindari penggunaan jumlah subjek penelitian yang berlebihan, menjamin privasi dan kerahasiaan sesuai dengan batasan-batasan hukum, hilangkan atau minimumkan penipuan atau kecurangan dan lainnya.
 Tanggungjawab terhadap Tim Peneliti :
Rekrut anggota tim dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan aspek etika statistika, hindari kompromi keabsahan statistika untuk kebijaksanaan, gunakan pendekatan yang tepat dan masuk akal, hargai kewajiban etik dari setiap anggota tim seperti menghargai kewajiban sendiri, dan lainnya.
 Tanggungjawab terhadap Statistisi lain atau Praktisi Statistika :
Membagi(bukan kepemilikan) data dan metode, perhatikan opini lain, bersedia membantu dengan serius untuk menelaah hasil penelitian dari peneliti lain, gunakan kualifikasi profesional dan hargai kontribusi individu sebagai basis penting dalam pengambilan keputusan. Sebisa mungkin hindari sikap diskriminasi terhadap ras, warna kulit, etnik, jenis kelamin, dan lainnya.
 Tanggungjawab terhadap Kesalahan Pernyataan :
Menghargai opini yang berbeda-beda dan jujur mengakui kesalahan, jika ditemukan kesalahan, selidiki dan telusuri prosedur yang digunakan, sesalkan semua jenis kesalahan, jangan biarkan plagiatisme, pembuatan atau pemalsuan data, hindari pembalasan atau merendahkan kemampuan orang yang menunjukkan kesalahan secara ilmiah, dan lainnya.
 Tanggungjawab terhadap Pekerja, termasuk Organisasi, Individu atau Klien lain dari Praktisi Statistika :
Kembangkan pengetahuan statistika baru yang bermanfaat untuk masyarakat banyak, jangan memasukkan praktisi-praktisi statistika dalam suatu tulisan atau projek atau publikasi tanpa seizin mereka, dukung pengembangan analisis statistika dengan tanggungjawab untuk menjaga kebebasan profesional dan tanggungjawab dari semua kelompok praktisi untuk mematuhi pedoman etika ini serta lainnya.
Terbentuknya pedoman etika statistika ini, diharapkan dapat menjadi acuan atau rujukan untuk praktisi-praktisi statistika dalam menjalankan profesinya pada bidangnya masing-masing. Walaupun pada kasus khusus mungkin sebagian kecil dari pedoman etika ini bertentangan. Sebagai seorang statistikawan/wati harus mempunyai karakter kredibilitas & integritas yang tinggi dalam menjalankan profesinya serta harus diselidiki dan ditelusuri mengenai keabsahan suatu data. Sebagaimana hal ini dijelaskan di dalam Al-qur’an surat 49 ayat 6 :
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan(kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.”

Komentar